a.
Transformasi
Etnik
Masuknya bangsa barat ke Indonesia, menimbulkan
berbagai perubahan (politik, ekonomi, sosial, budaya, agama) di wilayah Indonesia.
Perjuangan dan pergerakan menentang kekuatan asing
terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh etnik-etnik (suku bangsa) di berbagai
daerah di Indonesia.
Perjuangan etnik bersifat kedaerahan, bertujuan
untuk keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri, belum terjadi hubungan antar
etnik/suku bangsa/daerah. Hal ini menyebabkan kegagalan dalam perjuangan,
mempercepat pendudukan Barat, dimanfaatkannya etnik-etnik tersebut untuk memerangi gerakan etnik lain (etnik Jawa
dimanfaatkan untuk memerangi etnik-etnik di Sumatera).
Perjuangan etnik-etnik dari berbagai daerah,
ternyata juga dilakukan oleh etnik-etnik yang berasal dari asing. Contoh:
1) Gerakan
keturunan (etnik) Cina yang terjadi di Kalimantan Barat, Jawa Barat (kampus di
seluruh wilayah Indonesia).
2) Gerakan
keturunan Indo-Belanda.
Keturunan
Indo-Belanda terjadi akibat perkawinan antara orang Belanda dengan wanita Indonesia.
Orang-orang Indo-Belanda menganggap Indonesia adalah tanah airnya sendiri,
karena itu mereka juga ikut berjuang menentang kolonialisme belanda yang
mengakibatkan penderitaan bagi rakyat pribumi. Orang-orang Indo-Belanda tidak
sama statusnya dengan orang Belanda. Mereka memiliki hubungan yang lebih dekat
dengan orang pribumi. Contoh tokoh Indo-Belanda : E. F. E. Douwes Dekker yang berjuang melalui indische partij.
Di
samping etnik-etnik di atas, terdapat juga perjuangan dari etnik Arab dan etnik
India.
b.
Terbentuknya
Identitas Kebangsaan Nasional Indonesia
Munculnya
nama “Indonesia”
Istilah “Indonesia” sudah muncul sejak pertengahan
abad ke 19. Istilah “Indonesia” digunakan untuk menyebut nama kepulauan dan
penduduk yang menempatinya.
Tokoh-tokoh yang mempopulerkan penggunaan “Indonesia”
antara lain:
1) J. R. Logan,
seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebutkan istilah “Indonesia” di dalam suatu tulisan pada
majalah yang dipimpinnya.
2) Earl G. Windsor,
pada tahun 1850 di dalam media milik J.
R. Logan, ia menyebutkan nama “Indonesia” bagi penduduk nusantara.
3) Adolf bastian
(1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje,
H. Kern.
4) Tokoh
pergerakan Indonesia yaitu : pendiri perhimpunan Indonesia dengan menyebut Indonesische Vareniging, juga menamakan
majalahnya “Indonesia Merdeka”.
Pada
perkembangan selanjutnya tokoh-tokoh nasionalis Indonesia menggunakan nama “Indonesia”
untuk menyebut nama organisasi dan kepentingan yang lain. Puncaknya istilah Indonesia
dijadikan sebagai identitas nasional pada saat “Sumpah Pemuda” 28 Oktober 1928.
Isi
Sumpah Pemuda :
-
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
-
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
-
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
c.
Terbentuknya
Nasionalisme Kebangsaan Indonesia
Nasionalisme bangsa Indonesia timbul di dorong oleh
faktor :
1) Pendidikan
2) Masuk
dan berkembangnya paham-paham baru
3) Diskriminasi
terhadap pribumi dalam segala aspek kehidupan.
Di
samping itu pergerakan nasional di negara-negara Asia Afrika yang sudah
berkembang juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan nasionalisme kebangsaan
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar