Rabu, 17 Agustus 2016

Terbentuknya Transformasi Etnik Dan Berkembangnya Identitas Kebangsaan Indonesia

a.      Transformasi Etnik
Masuknya bangsa barat ke Indonesia, menimbulkan berbagai perubahan (politik, ekonomi, sosial, budaya, agama) di wilayah Indonesia.
Perjuangan dan pergerakan menentang kekuatan asing terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh etnik-etnik (suku bangsa) di berbagai daerah di Indonesia.
Perjuangan etnik bersifat kedaerahan, bertujuan untuk keselamatan dan kebebasan etniknya sendiri, belum terjadi hubungan antar etnik/suku bangsa/daerah. Hal ini menyebabkan kegagalan dalam perjuangan, mempercepat pendudukan Barat, dimanfaatkannya etnik-etnik tersebut  untuk memerangi gerakan etnik lain (etnik Jawa dimanfaatkan untuk memerangi etnik-etnik di Sumatera).
Perjuangan etnik-etnik dari berbagai daerah, ternyata juga dilakukan oleh etnik-etnik yang berasal dari asing. Contoh:
1)      Gerakan keturunan (etnik) Cina yang terjadi di Kalimantan Barat, Jawa Barat (kampus di seluruh wilayah Indonesia).
2)      Gerakan keturunan Indo-Belanda.
Keturunan Indo-Belanda terjadi akibat perkawinan antara orang Belanda dengan wanita Indonesia. Orang-orang Indo-Belanda menganggap Indonesia adalah tanah airnya sendiri, karena itu mereka juga ikut berjuang menentang kolonialisme belanda yang mengakibatkan penderitaan bagi rakyat pribumi. Orang-orang Indo-Belanda tidak sama statusnya dengan orang Belanda. Mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan orang pribumi. Contoh tokoh Indo-Belanda : E. F. E. Douwes Dekker yang berjuang melalui indische partij.
Di samping etnik-etnik di atas, terdapat juga perjuangan dari etnik Arab dan etnik India.
b.      Terbentuknya Identitas Kebangsaan Nasional Indonesia
Munculnya nama “Indonesia”
Istilah “Indonesia” sudah muncul sejak pertengahan abad ke 19. Istilah “Indonesia” digunakan untuk menyebut nama kepulauan dan penduduk yang menempatinya.
Tokoh-tokoh yang mempopulerkan penggunaan “Indonesia” antara lain:
1)      J. R. Logan, seorang pegawai pemerintah Inggris di Penang. Logan menyebutkan istilah “Indonesia” di dalam suatu tulisan pada majalah yang dipimpinnya.
2)      Earl G. Windsor, pada tahun 1850 di dalam media milik J. R. Logan, ia menyebutkan nama “Indonesia” bagi penduduk nusantara.
3)      Adolf bastian (1884), Van Volenhoven, Snouck Hurgronje, H. Kern.
4)      Tokoh pergerakan Indonesia yaitu : pendiri perhimpunan Indonesia dengan menyebut Indonesische Vareniging, juga menamakan majalahnya “Indonesia Merdeka”.
Pada perkembangan selanjutnya tokoh-tokoh nasionalis Indonesia menggunakan nama “Indonesia” untuk menyebut nama organisasi dan kepentingan yang lain. Puncaknya istilah Indonesia dijadikan sebagai identitas nasional pada saat “Sumpah Pemuda” 28 Oktober 1928.
Isi Sumpah Pemuda :
-          Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
-          Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
-          Kami putra dan putri Indonesia mengaku bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
c.       Terbentuknya Nasionalisme Kebangsaan Indonesia
Nasionalisme bangsa Indonesia timbul di dorong oleh faktor :
1)      Pendidikan
2)      Masuk dan berkembangnya paham-paham baru
3)      Diskriminasi terhadap pribumi dalam segala aspek kehidupan.

Di samping itu pergerakan nasional di negara-negara Asia Afrika yang sudah berkembang juga besar pengaruhnya terhadap perkembangan nasionalisme kebangsaan Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar