Senin, 22 Agustus 2016

JENIS-JENIS SEJARAH


Seiring dengan perkembangan zaman, maka jangkauan penelitian yang luas menghasilkan sejarah yang sangat beragam, baik dilihat dari lokasi cakupan penelitian maupun cakupan bidang penelitian. Pembagian bidang sejarah ada 3 macam yaitu:
1.         Pembagian sejarah secara geografis.
Merupakan pembagian sejarah berdasarkan letak ruang dan luas sempitnya wilayah. Pembagian sejarah secara geografis antara lain sebagai berikut:
a.         Sejarah dunia, yaitu penelitian sejarah dengan ruang lingkup meliputi seluruh dunia, baik wilayah maupun peristiwanya yang bersifat umum.
b.        Sejarah wilayah, merupakan bagian dari sejarah dunia. Misalnya, Sejarah Asia Tenggara, Sejarah Eropa, Sejarah Amerika, dan sebagainya.
c.         Sejara Nasional, yaitu sejarah suatu negara dimana wilayah dan masalahnya terbatas pada suatu bangsa.
d.        Sejarah daerah, yaitu penulisan sejarah yang skope wilayahnya merupakan bagian dari satu negara.
2.         Pembagian sejarah secara tematis.
Pembagian ini berdasarkan atas ruang lingkup aspek kehidupan manusia dan berusaha mengadakan kajian secara mendalam pada bidang-bidang yang dipelajari. Pembagian sejarah secara tematis meliputi beberapa jenis, misalnya:
a.         Sejarah Ekonomi, yaitu cabang sejarah yang membahas perkembangan ekonomi yang terbagi menjadi kurun ekonomi famili, kurun ekonomi desa, kurun ekonomi bangsa sejak awal kehidupan hingga kini.
b.        Sejarah intelektual yang hanya memandang perkembangan pikiran dan perasaan dari tingkat sederhana ke tingkat tertinggi.
c.         Sejarah sosial, yaitu cabang ilmu sejarah yang sangat erat hubungannya dengan perkembangan kehidupan manusia.
d.        Sejarah keluarga, yaitu sejarah yang hanya berorientasi pada kalangan keluarga tertentu sehingga mengarah pada keluarga dengan silsilahnya.
Pembagian jenis sejarah ditinjau dari jenis waktu, ada yang membagi menjadi: sejarah kuno, sejarah modern, sejarah kontemporer tetapi ada juga yang membagi sebagai berikut:
1.         Sejarah lama
Lebih mementingkan unsur kejadian, peristiwa, kisah, urutan kejadian dan bersifat konvensional. Adapun ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a.         Subyek yang dikaji, yaitu perkembangan Negara, kepala Negara, atau panglima perang.
b.        Aspek politik termasuk suksesi dalam pemerintahan lebih ditonjolkan.
c.         Penulisan sejarah menggunakan pendekatan liberal dan menekankan pada kesinambungan, progress, serta urutan kejadian.
2.         Sejarah baru
Dalam hal ini sering menggunakan pendekatan interdisipliner dengan menggunakan berbagai konses dari ilmu sosial lainnya. Adapun ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a.         Subyek yang dikaji lebih luas meliputi berbagai golongan dalam masyarakat terutama masyarakat bawah
b.        Dalam penulisannya menggunakan metode konflik.
c.         Sejarah baru lebih bersifat tematis dan bukan berorientasi pada peristiwa atau urutan kejadian melainkan berorientasi pada masalah
d.        Sejalan dengan perkembangan teori-teori ilmu sosial yang ditandai dengan lahirnya teori kritis, konstruktivistik, dan dekonsturktivistis.

Sifat sejarah baru adalah tematis, contohnya: sejarah pertanian, sejarah pendidikan, sejarah kebudayaan, sejarah hukum, sejarah maritim, sejarah perekonomian.

 Sumber: MODUL DAN LEMBAR KERJA SISWA kelas X untuk SMA/MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar