Seiring dengan perkembangan zaman, maka jangkauan
penelitian yang luas menghasilkan sejarah yang sangat beragam, baik dilihat
dari lokasi cakupan penelitian maupun cakupan bidang penelitian. Pembagian
bidang sejarah ada 3 macam yaitu:
1.
Pembagian sejarah secara geografis.
Merupakan
pembagian sejarah berdasarkan letak ruang dan luas sempitnya wilayah. Pembagian
sejarah secara geografis antara lain sebagai berikut:
a.
Sejarah dunia,
yaitu penelitian sejarah dengan ruang lingkup meliputi seluruh dunia, baik
wilayah maupun peristiwanya yang bersifat umum.
b.
Sejarah wilayah,
merupakan bagian dari sejarah dunia. Misalnya, Sejarah Asia Tenggara, Sejarah
Eropa, Sejarah Amerika, dan sebagainya.
c.
Sejara Nasional,
yaitu sejarah suatu negara dimana wilayah dan masalahnya terbatas pada suatu
bangsa.
d.
Sejarah daerah,
yaitu penulisan sejarah yang skope wilayahnya merupakan bagian dari satu
negara.
2.
Pembagian sejarah secara tematis.
Pembagian ini berdasarkan
atas ruang lingkup aspek kehidupan manusia dan berusaha mengadakan kajian
secara mendalam pada bidang-bidang yang dipelajari. Pembagian sejarah secara
tematis meliputi beberapa jenis, misalnya:
a.
Sejarah Ekonomi,
yaitu cabang sejarah yang membahas perkembangan ekonomi yang terbagi menjadi
kurun ekonomi famili, kurun ekonomi desa, kurun ekonomi bangsa sejak awal
kehidupan hingga kini.
b.
Sejarah
intelektual yang hanya memandang perkembangan pikiran dan perasaan dari tingkat
sederhana ke tingkat tertinggi.
c.
Sejarah sosial,
yaitu cabang ilmu sejarah yang sangat erat hubungannya dengan perkembangan
kehidupan manusia.
d.
Sejarah
keluarga, yaitu sejarah yang hanya berorientasi pada kalangan keluarga tertentu
sehingga mengarah pada keluarga dengan silsilahnya.
Pembagian jenis sejarah ditinjau dari jenis waktu,
ada yang membagi menjadi: sejarah kuno, sejarah modern, sejarah kontemporer
tetapi ada juga yang membagi sebagai berikut:
1.
Sejarah lama
Lebih
mementingkan unsur kejadian, peristiwa, kisah, urutan kejadian dan bersifat
konvensional. Adapun ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a.
Subyek yang
dikaji, yaitu perkembangan Negara, kepala Negara, atau panglima perang.
b.
Aspek politik
termasuk suksesi dalam pemerintahan lebih ditonjolkan.
c.
Penulisan
sejarah menggunakan pendekatan liberal dan menekankan pada kesinambungan,
progress, serta urutan kejadian.
2.
Sejarah baru
Dalam hal ini
sering menggunakan pendekatan interdisipliner dengan menggunakan berbagai
konses dari ilmu sosial lainnya. Adapun ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a.
Subyek yang
dikaji lebih luas meliputi berbagai golongan dalam masyarakat terutama
masyarakat bawah
b.
Dalam
penulisannya menggunakan metode konflik.
c.
Sejarah baru
lebih bersifat tematis dan bukan berorientasi pada peristiwa atau urutan
kejadian melainkan berorientasi pada masalah
d.
Sejalan dengan
perkembangan teori-teori ilmu sosial yang ditandai dengan lahirnya teori
kritis, konstruktivistik, dan dekonsturktivistis.
Sifat sejarah baru adalah tematis, contohnya:
sejarah pertanian, sejarah pendidikan, sejarah kebudayaan, sejarah hukum,
sejarah maritim, sejarah perekonomian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar