RINGKASAN
MATERI I
A.
PENGERTIAN
PRODUKSI
Salah satu usaha untuk memenuhi
kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran adalah dengan melakukan kegiatan
produksi. Pengertian produksi apabila dilihat dari asal-usul katanya adalah
menghasilkan dan pelaku kegiatan produksi disebut produsen.
Dalam kehidupan sehari-hari
produksi dapat diartikan jumlah barang yang dapat dihasilkan dalam jangka waktu
tertentu, sedangkan pengertian produksi dalam ekonomi adalah usaha atau
kegiatan manusia untuk menciptakan atau menimbulkan kegunaan suatu benda agar
lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Selain pengertian produksi
tersebut, terdapat pengertian produksi yang lain yaitu:
1.
Kegiatan mengolah bahan mentah
2.
Kegiatan mengolah lahan
3.
Kegiatan mengambil bahan-bahan yang
disediakan oleh alam
Berdasarkan hasil yang ingin
dicapai, produksi dapat dibedakan menjadi produksi teknis, produksi ekonomis,
produksi non ekonomis.
1.
Produksi teknis adalah usaha atau
kegiatan produksi yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna
suatu barang tanpa memperhitungkan laba atau rugi.
2.
Produksi ekonomis adalah kegiatan
produksi yang selain bertujuan menambah nilai guna suatu barang juga
memperhitungkan untung dan ruginya.
3.
Produksi non ekonomis adalah kegiatan
produksi dengan pengeluaran biaya yang besar tetapi hasilnya kecil, sehingga
terjadi kerugian.
B.
SUMBER
DAYA EKONOMI ATAU FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan atau meningkatkan
manfaat atau nilai barang atau jasa.
Faktor produksi dapat dibedakan
menjadi empat macam yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1.
Faktor produksi asli, yang terdiri dari:
a.
Faktor produksi alam
Faktor produksi alam yaitu segala
sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai kemakmuran. Contoh: tanah, air,
udara, barang tambang, sinar matahari, iklim dan gas alam.
b.
Faktor produksi tenaga kerja
Faktor produksi tenaga kerja yaitu
segala kemampuan manusia yang berupa jasmani maupun rohani yang bermanfaat
untuk kegiatan produksi. Contoh: kepandaian, keterampilan dan keahlian.
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja
dibagi menjadi 3 yaitu:
1)
Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja
yang merupakan hasil pendidikan sesuai dengan bidang kerja atau profesinya
terlebih dahulu. Contoh : dokter, guru, jaksa dan lain-lain.
2)
Tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja
yang memerlukan kegiatan pelatihan atau prektek terlebih dahulu. Contohnya :
sopir, penjahit, bengkel, kapster, dan lain-lain.
3)
Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak
terlatih, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan kemampuan fisik saja tanpa
memerlukan pendidikan dan pelatihan. Contoh: kuli, pesuruh, tukang sapu, dan
lain-lain.
2.
Faktor produksi turunan, terdiri dari:
a.
Faktor produksi modal
Faktor produksi modal
yaitu alat atau barang yang dapat digunakan untuk memperlancar atau membantu
proses produksi.
Ada bermacam-macam
modal yaitu:
1)
Berdasarkan sifatnya, terdiri dari:
a)
Modal tetap yaitu modal yang tidak habis
sekali pakai atau dapat digunakan berkali-kali
b)
Modal lancar yaitu modal yang habis
sekali pakai
c)
Modal variabel yaitu modal yang berupa
uang yang digunakan untuk membayar tenaga kerja (gaji)
2)
Berdasarkan bentuknya, terdiri dari:
a)
Modal nyata atau riil yaitu keseluruhan
uang dan barang yang digunakan dalam proses produksi
b)
Modal abstrak yaitu modal yang tidak
berwujud atau tidak dapat dilihat, misalnya keahlian
3)
Berdasarkan fungsinya, terdiri dari:
a)
Modal perseorangan atau individu yaitu
modal yang menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya
b)
Modal masyarakat atau sosial yaitu modal
yang dapat digunakan oleh masyarakat secara umum atau oleh orang banyak.
b.
Faktor produksi kewirausahaan
Faktor produksi
kewirausahaan yaitu segala kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh pengusaha
dalam rangka menghimpun dan memadukan faktor-faktor produksi dalam melakukan
proses produksi. Faktor produksi kewirausahaan juga disebut faktor produksi
kewiraswastaan yang meliputi keahlian mengorganisasi, keahlian memimpin dan
keahlian dalam bidang teknologi.
Dari uraian
faktor-faktor produksi tersebut, maka produksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua),
yaitu
1)
Produksi langsung, yaitu keadaan
produksi yang menggunakan f.aktor-faktor produksi asli secara langsung yaitu
alam dan tenaga kerja
2)
Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan
produksi yang menggunakan alat-alat yang dibuat oleh manusia sebagai alat bantu
dalam melakukan kegiatan produksi.
RINGKASAN
MATERI II
A.
HASIL
PRODUKSI
1.
Berdasarkan jenis produksinya, hasil
produksi dapat dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
a.
Hasil produksi ekstraktif, yaitu hasil
produksi dari pemungutan benda-benda yang disediakan oleh alam, misalnya,
pasir, batu, ikan laut, dan lain-lain.
b.
Hasil produksi agraris, yaitu hasil
produksi dari pengolahan tanah atau sejenisnya. Misalnya hasil perkebunan,
pertanian, dan kehutanan.
c.
Hasil produksi industri atau pengolahan,
yaitu hasil produksi dari pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi
atau bahan jadi. Misalnya: kain, benang, roti, sepeda dan lain-lain.
d.
Hasil produksi perdagangan, yaitu hasil
produksi dari usaha menyalurkan atau memasarkan hasil produksi. Misalnya laba.
e.
Hasil produksi jasa, yaitu hasil
produksi dari usaha memenuhi kebutuhan manusia dengan menjual jasa. Misalnya :
jasa transportasi, jasa pariwisata, dan jasa asuransi.
2.
Berdasarkan kegunaannya, hasil produksi
dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
a.
Hasil produksi yang berwujud barang
jadi, misalnya pakaian, makanan, obat-obatan dan lain-lain.
b.
Hasil produksi yang berwujud barang
setengah jadi, misalnya, benang, lempengan besi, besi batangan, kayu gergajian,
dan lain-lain.
c.
Hasil produksi yang berwujud barang
modal, misalnya, pesawat terbang, kereta api, mesin-mesin, kapal laut dan
lain-lain.
B.
TINGKAT
PRODUKSI
Tingkat produksi dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) yaitu:
1.
Tingkat produksi primer, yaitu usaha
produksi yang langsung berhubungan dengan alam dan merupakan tingkat awal dari
kegiatan produksi. Misalnya: usaha pertanian, kehutanan, pertambangan, dan
perikanan.
2.
Tingkat produksi sekunder, yaitu usaha
produksi yang berhubungan dengan pengolahan hasil-hasil alam. Misalnya:
kerajinan, industri, dan pengolahan-pengolahan yang lain.
3.
Tingkat produksi tersier, yaitu usaha
produksi yang tujuannya memperlancar kegiatan konsumsi dan kegiatan produksi.
Misalnya: asuransi, perdagangan, perbankan, transportasi, pergudangan, dan
lain-lain.
C.
TUJUAN
DAN BIAYA PRODUKSI
1.
Tujuan produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah:
a.
Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan
cara menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
b.
Menghasilkan keuntungan atau laba dengan
cara memasarkan hasil produksi dengan harga yang lebih tinggi dari biaya
produksi.
2.
Biaya produksi
Biaya produksi adalah semua biaya
yang telah dikeluarkan atau dihabiskan untuk melakukan proses produksi dalam
rangka menghasilkan barang dan jasa.
Macam-macam biaya produksi:
a.
Biaya tetap, yaitu biaya yang besar
kecilnya atau jumlahnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang
diperoleh.
b.
Biaya variabel, yaitu biaya yang
jumlahnya tergantung banyak sedikitnya produksi yang diperoleh. Jadi biaya
variabel dipengaruhi oleh jumlah produksi. Misalnya: biaya pembelian bahan baku
dan bahan mentah, biaya pembelian bahan bakar, dan lain-lain.
c.
Biaya total, yaitu jumlah biaya tetap
dan jumlah biaya variabel sehingga disebut biaya seluruhnya.
Sumber:
Buku Modul Pendamping Siswa Ips Ekonomi untuk SMP/MTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar