Senin, 15 Agustus 2016

KEGIATAN POKOK EKONOMI (PRODUKSI)

RINGKASAN MATERI I
A.      PENGERTIAN PRODUKSI
Salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup guna mencapai kemakmuran adalah dengan melakukan kegiatan produksi. Pengertian produksi apabila dilihat dari asal-usul katanya adalah menghasilkan dan pelaku kegiatan produksi disebut produsen.
Dalam kehidupan sehari-hari produksi dapat diartikan jumlah barang yang dapat dihasilkan dalam jangka waktu tertentu, sedangkan pengertian produksi dalam ekonomi adalah usaha atau kegiatan manusia untuk menciptakan atau menimbulkan kegunaan suatu benda agar lebih berguna bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Selain pengertian produksi tersebut, terdapat pengertian produksi yang lain yaitu:
1.         Kegiatan mengolah bahan mentah
2.         Kegiatan mengolah lahan
3.         Kegiatan mengambil bahan-bahan yang disediakan oleh alam
Berdasarkan hasil yang ingin dicapai, produksi dapat dibedakan menjadi produksi teknis, produksi ekonomis, produksi non ekonomis.
1.         Produksi teknis adalah usaha atau kegiatan produksi yang bertujuan untuk menambah atau meningkatkan nilai guna suatu barang tanpa memperhitungkan laba atau rugi.
2.         Produksi ekonomis adalah kegiatan produksi yang selain bertujuan menambah nilai guna suatu barang juga memperhitungkan untung dan ruginya.
3.         Produksi non ekonomis adalah kegiatan produksi dengan pengeluaran biaya yang besar tetapi hasilnya kecil, sehingga terjadi kerugian.
B.       SUMBER DAYA EKONOMI ATAU FAKTOR PRODUKSI
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menciptakan, menghasilkan atau meningkatkan manfaat atau nilai barang atau jasa.
Faktor produksi dapat dibedakan menjadi empat macam yang terbagi dalam 2 (dua) kelompok, yaitu:
1.         Faktor produksi asli, yang terdiri dari:
a.         Faktor produksi alam
Faktor produksi alam yaitu segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya guna mencapai kemakmuran. Contoh: tanah, air, udara, barang tambang, sinar matahari, iklim dan gas alam.
b.        Faktor produksi tenaga kerja
Faktor produksi tenaga kerja yaitu segala kemampuan manusia yang berupa jasmani maupun rohani yang bermanfaat untuk kegiatan produksi. Contoh: kepandaian, keterampilan dan keahlian.
Berdasarkan sifatnya, tenaga kerja dibagi menjadi 3 yaitu:
1)        Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang merupakan hasil pendidikan sesuai dengan bidang kerja atau profesinya terlebih dahulu. Contoh : dokter, guru, jaksa dan lain-lain.
2)        Tenaga kerja terlatih yaitu tenaga kerja yang memerlukan kegiatan pelatihan atau prektek terlebih dahulu. Contohnya : sopir, penjahit, bengkel, kapster, dan lain-lain.
3)        Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan kemampuan fisik saja tanpa memerlukan pendidikan dan pelatihan. Contoh: kuli, pesuruh, tukang sapu, dan lain-lain.
2.         Faktor produksi turunan, terdiri dari:
a.         Faktor produksi modal
Faktor produksi modal yaitu alat atau barang yang dapat digunakan untuk memperlancar atau membantu proses produksi.
Ada bermacam-macam modal yaitu:
1)        Berdasarkan sifatnya, terdiri dari:
a)         Modal tetap yaitu modal yang tidak habis sekali pakai atau dapat digunakan berkali-kali
b)        Modal lancar yaitu modal yang habis sekali pakai
c)         Modal variabel yaitu modal yang berupa uang yang digunakan untuk membayar tenaga kerja (gaji)
2)        Berdasarkan bentuknya, terdiri dari:
a)         Modal nyata atau riil yaitu keseluruhan uang dan barang yang digunakan dalam proses produksi
b)        Modal abstrak yaitu modal yang tidak berwujud atau tidak dapat dilihat, misalnya keahlian
3)        Berdasarkan fungsinya, terdiri dari:
a)         Modal perseorangan atau individu yaitu modal yang menjadi sumber penghasilan bagi pemiliknya
b)        Modal masyarakat atau sosial yaitu modal yang dapat digunakan oleh masyarakat secara umum atau oleh orang banyak.
b.        Faktor produksi kewirausahaan
Faktor produksi kewirausahaan yaitu segala kemampuan atau keahlian yang dimiliki oleh pengusaha dalam rangka menghimpun dan memadukan faktor-faktor produksi dalam melakukan proses produksi. Faktor produksi kewirausahaan juga disebut faktor produksi kewiraswastaan yang meliputi keahlian mengorganisasi, keahlian memimpin dan keahlian dalam bidang teknologi.
Dari uraian faktor-faktor produksi tersebut, maka produksi dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu
1)        Produksi langsung, yaitu keadaan produksi yang menggunakan f.aktor-faktor produksi asli secara langsung yaitu alam dan tenaga kerja
2)        Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi yang menggunakan alat-alat yang dibuat oleh manusia sebagai alat bantu dalam melakukan kegiatan produksi.
RINGKASAN MATERI II
A.      HASIL PRODUKSI
1.         Berdasarkan jenis produksinya, hasil produksi dapat dibagi menjadi 5 (lima) yaitu:
a.         Hasil produksi ekstraktif, yaitu hasil produksi dari pemungutan benda-benda yang disediakan oleh alam, misalnya, pasir, batu, ikan laut, dan lain-lain.
b.        Hasil produksi agraris, yaitu hasil produksi dari pengolahan tanah atau sejenisnya. Misalnya hasil perkebunan, pertanian, dan kehutanan.
c.         Hasil produksi industri atau pengolahan, yaitu hasil produksi dari pengolahan bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Misalnya: kain, benang, roti, sepeda dan lain-lain.
d.        Hasil produksi perdagangan, yaitu hasil produksi dari usaha menyalurkan atau memasarkan hasil produksi. Misalnya laba.
e.         Hasil produksi jasa, yaitu hasil produksi dari usaha memenuhi kebutuhan manusia dengan menjual jasa. Misalnya : jasa transportasi, jasa pariwisata, dan jasa asuransi.
2.         Berdasarkan kegunaannya, hasil produksi dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu:
a.         Hasil produksi yang berwujud barang jadi, misalnya pakaian, makanan, obat-obatan dan lain-lain.
b.        Hasil produksi yang berwujud barang setengah jadi, misalnya, benang, lempengan besi, besi batangan, kayu gergajian, dan lain-lain.
c.         Hasil produksi yang berwujud barang modal, misalnya, pesawat terbang, kereta api, mesin-mesin, kapal laut dan lain-lain.
B.       TINGKAT PRODUKSI
Tingkat produksi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu:
1.         Tingkat produksi primer, yaitu usaha produksi yang langsung berhubungan dengan alam dan merupakan tingkat awal dari kegiatan produksi. Misalnya: usaha pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan.
2.         Tingkat produksi sekunder, yaitu usaha produksi yang berhubungan dengan pengolahan hasil-hasil alam. Misalnya: kerajinan, industri, dan pengolahan-pengolahan yang lain.
3.         Tingkat produksi tersier, yaitu usaha produksi yang tujuannya memperlancar kegiatan konsumsi dan kegiatan produksi. Misalnya: asuransi, perdagangan, perbankan, transportasi, pergudangan, dan lain-lain.
C.      TUJUAN DAN BIAYA PRODUKSI
1.         Tujuan produksi
Tujuan kegiatan produksi adalah:
a.         Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cara menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan.
b.        Menghasilkan keuntungan atau laba dengan cara memasarkan hasil produksi dengan harga yang lebih tinggi dari biaya produksi.
2.         Biaya produksi
Biaya produksi adalah semua biaya yang telah dikeluarkan atau dihabiskan untuk melakukan proses produksi dalam rangka menghasilkan barang dan jasa.
Macam-macam biaya produksi:
a.         Biaya tetap, yaitu biaya yang besar kecilnya atau jumlahnya tidak dipengaruhi oleh banyaknya produksi yang diperoleh.
b.        Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlahnya tergantung banyak sedikitnya produksi yang diperoleh. Jadi biaya variabel dipengaruhi oleh jumlah produksi. Misalnya: biaya pembelian bahan baku dan bahan mentah, biaya pembelian bahan bakar, dan lain-lain.
c.         Biaya total, yaitu jumlah biaya tetap dan jumlah biaya variabel sehingga disebut biaya seluruhnya.

Sumber: Buku Modul Pendamping Siswa Ips Ekonomi untuk SMP/MTS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar