Telah
kita ketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan, manusia harus melakukan kegiatan
ekonomi untuk menghasilkan barang atau jasa hingga barang atau jasa tersebut
siap dikonsumsi (dimanfaatkan) oleh manusia. Kegiatan ekonomi ini pada dasarnya
dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.
Produksi
merupakan kegiatan yang ditujukan untuk menghasilkan produk (barang ataujasa).
Pelaku kegiatan ini disebut produsen. Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan
produk (barang) dari produsen kepada pemakai atau pengguna produk. Pelaku
kegiatan distribusi biasa disebut distributor. Sementara itu, konsumsi
diartikan sebagai kegiatan memakai atau menggunakan produk, yang pelakunya
biasa disebut konsumen.
Kegiatan produksi,
distribusi dan konsumsi
Kamu
pasti mengetahui bahwa setiap hari di lingkungan sekitar rumahmu, banyak orang
yang lalu lalang, ibu-ibu pergi belanja ke pasar, bapak pergi ke kantor, guru
pergi ke sekolah untuk mengajar, anak-anak pergi ke sekolah, orang mengangkut
barang baik dengan gerobak maupun dengan mobil dari satu tempat ke tempat lain,
orang berjualan es dengan gerobak keliling dan ada juga orang yang membeli
barang mentah seperti tepung untuk dijual kembali setelah dimasak menjadi kue
atau roti dan masih banyak lagi orang-orang melakukan aktivitasnya. Semua
aktivitas orang-orang tersebut di atas dapat dikatakan sebagai kegiatan
ekonomi.
1.
Produksi
Produksi merupakan
kegiatan manusia untuk menambah kegunaan suatu barang atau menciptakan kegunaan
atau faedah baru atas barang dan jasa sehingga dapat memenuhi kebutuhan
manusia.
Pasti kamu mengetahui
bahwa kursi yang kamu pakai duduk setiap hari, merupakan hasil produksi. Baju
yang kamu pakai juga merupakan hasil produksi. Kapan ditenun menjadi kain oleh
pemintal atau pabrik tenun hal ini merupakan hasil produksi yang berupa barang.
Sedangkan kain tersebut dipotong dan dijahi oleh penjahit sehingga berbentuk
baju atau celana merupakan hasil produksi yang berupa jasa.
Dalam kegiatan produksi
yang menghasilkan barang yang mempunyai manfaat bagi konsumen, tidak hanya
sekali proses produksi saja, akan tetapi mengalami beberapa proses produksi.
Contohnya: baju yang kamu pakai setiap hari, tidak terlintas dalam pikiranmu
bahwa baju tersebut mengalami beberapa proses produksi.
a.
Tujuan
produksi
Seseorang yang membuat
atau memproduksi barang maupun jasa mempunyai tujuan, selain menghasilkan
barang dan jasa dengan menambah nilai atau faedah suatu barang dan jasa maka
produksi memiliki tujuan lain, yaitu : memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mencari keuntungan.
b.
Nilai
guna
Kayu di toko material
mempunyai nilai guna lebih tinggi bila dibandingkan kayu yang masih berada di
hutan. Kayu yang sudah berbentuk kursi, almari, tempat tidur maupun digunakan
untuk bangunan rumah akan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi dari pada kayu
yang masih berada di toko. Demikian pula bila meja, kursi dan almari sudah
dibeli atau dimiliki oleh konsumen akan mempunyai nilai guna yang lebih tinggi
lagi.
Oleh karena itu setiap
barang mempunyai nilai guna yang berbeda-beda. Perbedaan nilai guna ini
ditentukan oleh beberapa faktor:
1) Nilai
guna bentuk
2) Nilai
guna tempat
3) Nilai
guna waktu
4) Nilai
guna kepemilikan
Industri
pemintal dengan bahan dasar kapas menjadi benang, benang diproses menjadi kain,
ini merupkan hasil produksi setengah jadi. Dari bahan kain diproses kembali
untuk menjadi barang jadi, seperti baju, kebaya, celana, merupakan usaha
industri.
Orang
yang membeli dan menjual barang dan jasa kepada produsen untuk diproses lagi
atau kepada konsumen langsung berupa barang jadi, merupakan usaha perdagangan.
Dokter,
guru, bank, rumah sakit, warung telekomunikasi (wartel), penginapan, merupakan
kegiatan yang memberikan pelayanan kepada konsumen, merupakan usaha pemberi
jasa.
c.
Faktor
produksi
1) Faktor
produksi alam
Tanah dan seluruh
isinya baik yang berada di atasnya maupun yang terkandung di dalamnya seperti
air, hutan, binatang, batu dan barang-barang tambang merupakan sumber alam
ciptaan tuhan yang maha kuasa yang sudah tersedia. Sumber alam ini dapat
dimanfaatkan untuk usaha pertanian, peternakan, perikanan dan pertambangan.
2) Faktor
produksi manusia (sumber daya manusia)
Untuk mengolah tanah
pertanian, bekerja di perusahaan, di pabrik, dan di kantor memerlukan tenaga
manusia. Tenaga kerja manusia dapat dibedakan menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terlatik dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
3) Faktor
produksi modal
Selain uang, alat-alat
pertanian, alat-alat pertukangan, kendaraan bermotor, mesin-mesin merupakan
faktor produksi modal. Modal diperoleh dari milik sendiri dan modal pinjaman.
4) Faktor
produksi kewirausahaan
Tersedianya sumber daya
alam, tenaga kerja dan mosal tidaklah menjamin berlangsungnya suatu proses
produksi dengan baik, tanpa didukung dengan manusia yang berjiwa pengusaha.
d.
Perluasan
produksi
Dengan perkembangan
penduduk yang pesat dan semakin majunya tingkat peradaban seperti tingkat
pendidikan menyebabkan semakin beranekaragamnya kebutuhan, baik jumlah maupun
jenis barangnya. Apabila tidak diimbangi dengan peningkatan atau perluasan
hasil produksi, maka masyarakat akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Untuk menghindari
kelangkaan barang, seorang produsen dituntut untuk memperluas hasil
produksinya, menjaga dan meningkatkan produksinya dengan cara ekstensif ialah dengan
perluasan produksi yang dilakukan dengan menambah faktor-faktor produksi yang
ada. Misalnya petani untuk meningkatkan hasil produksinya diperlukan tambahan
lahan pertanian dan menambah tenaga kerja demikian pula di sektor industri.
Selain itu dengan cara
intensif, yaitu perluasan produksi yang dilakukan dengan cara meningkatkan
kemampuan produksi dari masing-masing faktor produksi, tanpa menambah
jumlahnya, misalnya di sektor pertanian dengan memilih bibit yang unggul,
pengolahan tanah dengan cara baik, memupuk dengan jumlah dan waktu yang tepat,
mengairi, menyiangi tepat waktunya dan membasmi hama.
2.
Distribusi
Distribusi merupakan
kegiatan bukan hanya penyaluran barang dan jasa saja dari produsen sampai ke
tangan konsumen, akan tetapi juga mencakup kegiatan yang luas, seperti
perdagangan, pengangkutan, penyimpanan dan menanggung resiko atas kegiatan
tersebut. Orang yang melakukan kegiatan tersebut dinamakan distributor.
a.
Pelaksanaan
distribusi
Seorang pengrajin
sepatu menjual hasil produksinya secara langsung kepada konsumen tanpat melalui
perantara, dapat dikatakan bahwa pengrajin tersebut melaksanakan distribusi
langsung. Sedangkan apabila pengrajin tersebut menjual dengan memakai perantara
seperti tengkulak, pedagang, makelar, maka pengrajin tersebut melaksanakan
distribusi tidak langsung. Demikian pula halnya apabila pengrajin sepatu
tersebut menjual hasil produksinya dengan mendirikan agen atau cabang di kota
lain, maka pengrajin tersebut telah melaksanakan distribusi semi langsung.
b.
Saluran-saluran
distribusi
Seorang produsen tentu
berupaya agar barang hasil produksinya sampai ke tangan konsumen tepat pada
waktu dibutuhkan, oleh karena itu diperlukan lembaga penyalur, sepertia agen, pedagang
besar, pedagang kecil / toko yang melaksanakan transaksi jual beli dan lembaga
penyalur tersebut harus menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat sehingga
sewaktu-waktu konsumen membeli barang tersebut lembaga penyalur tidak sampai
kehabisan. Untuk menunjang keberhasilan penjualan di samping alat transportasi juga
diperlukan alat untuk memperkenalkan / mempromosikan barang yang
diperjualbelikan dalam media massa seperti koran, majalah maupun media
elektronik seperti di radio maupun di televisi.
Dengan adanya saluran
distribusi, maka jarak antara produksi dengan konsumen menjadi lebih pendek.
Saluran distribusi dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu pedagang dan
perantara khusus.
Orang sebagai pedagang yang usahanya
memperjualbelikan barang dan mereka ikut memiliki barang dan menanggung seluruh
resiko kerugian. Pedagang dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu:
1) Produsen
sekaligus pedangan, di samping mereka memproduksi juga menjual langsung kepada
konsumen
2) Pedagang
kecil yang menjual langsung kepada konsumen. Sedangkan lembaga perantara khusus
adalah kegiatan penyaluran barang dan jasa, tetapi tidak ikut memiliki hak atas
barang yang diperdagangkan, seperti agen, makelar, dan komisioner.
c.
Promosi
Promosi mempunyai
peranan yang penting dalam memasarkan hasil produksi, terutama bagi
barang-barang baru yang masih belum dikenal oleh masyarakat. Agar hasil
produksi tersebut diminati dan disenangi oleh masyarakat perlu usaha-usaha
untuk memperkenalkan melalui media elektronik seperti televisi, radio maupun
media cetak seperti majalah, surat kabar maupun buletin.
3.
Konsumsi
Saat menerima undangan
ulang tahun kawanmu, pasti dalam pikiranmu terbayang bahwa di tempat pesta
nanti ada konsumsinya yang berupa makanan dan minuman. Dengan memakai baju
kesayanganmu, kamu diantar ayah naik motor pergi ke tempat pesta kawanmu yang
letaknya cukup jauh. Sampai di tempat pesta kamu makan dan minum sebagian
bahkan akan menghabiskan hidangan yang disuguhkan.
Konsumsi ialah
menghabiskan dan mengurangi nilai guna barang, baik secara langsung atau
berangsur-angsur untuk memenuhi kebutuhan hidup.
a.
Tujuan
konsumsi
Ayahku setiap hari
bekerja untuk mendapatkan penghasilan, dari penghasilannya oleh ibu dibelikan
kebutuhan hidup sehari-hari, seperti beli beras, susu, minyak goreng dan masih
banyak lagi barang yang dibelinya. Hal ini keluargaku telah melakukan tindakan
konsumsi dengan tujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup keluargaku.
Dalam membeli kebutuhan
tersebut ibuku mengaturnya dengan baik, dipilihnya kebutuhan yang sangat
mendesak, dan kebutuhan yang kurang mendesak dibelinya kemudian, maka ibuku
membuat daftar kebutuhan untuk setiap bulannya.
b.
Faktor
yang mempengaruhi konsumsi
Pak adi salah seorang
karyawan di sebuah perusahaan yang berada di surabaya mempunyai penghasilan
yang cukup. Dalam kehidupan sehari-hari keluarga pak adi sangat sederhana.
Setelah pak adi memperoleh jabatan di perusahaan tersebut maka kehidupannya
berubah, hal ini terlihat cara mereka berbelanja, berpakaian serta lingkungan
tempat tinggalnya sangat mendukung gaya hidup mereka tinggi.
Dengan demikian maka
gaya hidup keluarga pak adi telah dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
status sosial, penghasilan, sikap hidup, lingkungan dan tingkat peradaban.
c.
Pola
konsumsi
Kebutuhan manusia pada
dasarnya tidak akan ada habisnya. Kebutuhan satu terpenuhi maka akan muncul
lagi kebutuhan yang lain dan seterusnya. Pada umumnya manusia mendahulukan
kebutuhan yang pokok, seperti : kebutuhan makan, sandang dan tempat tinggal.
Setelah kebutuhan pokok terpenuhi, maka kebutuhan yang kurang pokok (kebutuhan
sekunder / kebutuhan tersier) baru akan dipenuhi.
Kebutuhan manusia tidak
mungkin hanya memenuhi kebutuhan secara vertikal terhadap satu macam barang
saja, karena manusia membutuhkan makan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan,
rekreasi, kesehatan dan sebagainya yang merupakan kebutuhan horiozontal.
Pemuas kebutuhan secara
vertikal dan horizontal itu dapat dilakukan secara serentak, manusia harus
mengkombinasikan seserasi mungkin kebutuhan tersebut.
Misalnya keluarga pak
adi membagi pengeluaran untuk membeli berbagai macam barang keperluan hidupnya
sehingga dapat terpenuhi secara seimbang mereka membagi uang tersebut untuk
dibelanjakan sedemikian rupa sampai uang yang terakhir dibelanjakan untuk
membeli barang yang memberikan kepuasan sama dengan barang lain yang telah
dibelanjakan.
Sebagai contoh: setiap
hari ani yang masih duduk di sekolah dasar menerima uang saku, apakah ani hanya
membeli minuman saja untuk melepaskan rasa hausnya? Apakah membeli kue saja
untuk mengurangi rasa laparnya? untuk memperoleh kepuasan yang maksimal, untuk
melepaskan rasa haus dan laparnya ani membeli makanan dan minuman.
Sumber:
Buku Modul Pendamping Siswa Ips Ekonomi untuk SMP/MTS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar