Reformasi gereja
adalah suatu gerakan yang timbul dalam masyarakat Katholik untuk membawa
pembaharuan dan semangat baru dalam kehidupan iman umat Katolik abad XVI. Nama
Protestan diberikan kepada rakyat Jerman dan raja bawahan yang pro Martin Luther dan menentang Raja Karel V dan Paus (kepala Gereja Katholik Semesta).
Timbulnya agama
Protestan adalah sebagai reaksi terhadap penyelewengan dan penyimpangan yang
terjadi dalam agama katholik. Umat kecewa terhadap praktik kehidupan para
pemimpin dan biarawan serta aturan gereja yang dierapkan oleh pemimpin agama
secara kaku.
Aturan yang
dianggap kaku dan menyimpang antara lain:
1)
Kekuasaan Paus sangat mutlak dan tidak
dapat salah, ia merangkap sebagai kepala negara dan pemimpin agama tertinggi.
Kebenaran gereja tidak dapat diganggu gugat termasuk dalam hal ilmu
pengetahuan.
2)
Cara hidup para pemimpin agama tidak
sesuai dengan ajaran agama. Mereka juga tidak cakap karena sistem nepotisme
(sistem keluarga) merasuk sampai ke dalam biara.
3)
Penjualan surat pengampunan dosa atau
indulgensia merupakan puncak penyimpangan dari pemimpin gereja. Sehingga
siapapun dapat memperoleh pengampunan, betapa pun besarnya dosa. Kebiasaan ini
telah berlangsung sejak perang Salib yaitu karena gereja butuh uang untuk
keperluan perang.
Adapun para
pelopor gerakan reformasi antara lain:
1)
Marthin
Luther, seorang pendeta gereja Jerman, tahun 1517 menyerang
gereja dengan kecaman pedas yang ditempel pada pintu gereja Wittenberg. Ia juga
menterjemahkan kitab Injil dari bahasa Latin ke bahasa Jerman, sehingga banyak
yang mengikuti ajaran mereka.
2)
Jean
Calvin, seorang ahli hukum, moralis dan teolog dari Perancis.
Ia mengajarkan bahwa kekuasaan Tuhan tidak ada batasnya dan menentukan siapa
yang salah dan yang buruk tabiatnya. Kekuasaan gereja harus dipisahkan dari
agama dan raja yang lalim harus diberontak dan diganti. Sebagai seorang teolog
ia menentang keras perzinahan, hubungan seks bebas, judi, macuk dan lagu/gambar
porno dan ajaran Calvin yang
menonjol adalah ketekunan kerja dan mengobarkan semangat belajar. Doktrin kerja
keras ini merupakan dasar etika kerja Protestan dan pendorong utama timbulnya
kapitalisme dan merkantilisme.
3)
Henry
Tudor VIII. Raja Inggris yang menyatakan keluar dari Katholik
dan mendirikan agama baru, yaitu Anglican. Hal itu bermula ketika Paus menolak
memberi izin kepadanya untuk menceraikan permaisurinya, Catherina dari Aragon, dan akan menikahi Anna Bolleyu. Sebagai pemimpin Anglican, ia memerintahkan rakyat
Inggris untuk meninggalkan Katholik dan memeluk agama baru itu.
Gerakan
reformasi akhirnya berkembang pesat dan memberikan koreksi yang berarti bagi
perkembangan gereja selanjutnya. Namun timbul golongan yang menetang gerakan
ini (kontra reformasi) karena ingin mempertahankan ajaran agama Katholik. Para
pelopornya natara lain Paus Pius V, Paus
Gregorius XIII dan Paus Sixtus V, Raja Philip II, Santo Carolus Boromeus, Santa
Theresia dari Avila, Santo Yohanes dari Salib Suci, Santo Ignatius de Loyola (pendiri
ordo Yesuit dari Spanyol.
Dampak reformasi
gereja:
1)
Timbulnya berbagai aliran dalam agama
nasrani.
2)
Semakin pudarnya kekuasaan negara
Vatikan sebagai pemimpin negara unilateral, seiring munculnya negara
multilateral dan berkembangnya negara nasional.
3)
Mulai diterapkan sistem ekonomi merkantilisme
dan kapitalisme.
4)
Terjadi perang saudara sesama negara
Eropa, yaitu antara negara murtad (keluar dari Katholik pimpinan Paus) dengan
negara yang setia terhadap Paus.
5)
Mendorong penjelajahan samudera.
Sumber:
MODUL DAN LEMBAR KERJA SISWA kelas XI IPS untuk SMA/MA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar