Senin, 22 Agustus 2016

SUMBER SEJARAH, BUKTI SEJARAH, FAKTA SEJARAH, DAN ARTEFAK DALAM SEJARAH


1.         Sumber sejarah
Karena sejarah disusun dari peristiwa masa lampau maka diperlukan bukti atau peninggalan-peninggalan sebagai jejak-jejak sejarah yang disebut dengan istilah sumber sejarah.
Macam-macam sumber sejarah.
a.        Sumber lisan
Merupakan keterangan langsung dari saksi atau pelaku dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Misalnya, rekaman pidato, wawancara dengan narasumber. Adapula sumber lisan yang perlu kita cermati kebenarannya yaitu sumber yang berupa cerita rakyat (Folklore), karena di dalamnya penuh dengan mitos.
b.        Sumber tertulis
Merupakan sumber yang diperoleh melalui peninggalan tertulis atau catatan yang terjadi pada masa lampau. Contoh, Prasasti, Tambo, Babad, Surat Kabar, Piagam, Naskah, dan sejenisnya.
Adapun penggolongan sumber tertulis dibagi menjadi 3, yaitu:
1)        Sumber tertulis sejaman setempat, adalah sumber tertulis yang dibuat pada jaman dan tempat yang sama. Misal Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
2)        Sumber tertulis sejaman tidak setempat, adalah sumber tertulis yang dibuat pada jaman yang sama tapi berbeda tempat. Misalnya, Prasasti Nalanda yang ditemukan di India yang dibuat pada jaman Kerajaan Sriwijaya.
3)        Sumber tertulis setempat tidak sejaman, adalah sumber tertulis yang dibuat pada tempat yang sama tapi berbeda zaman. Misal, Kitab Negarakertagama yang dibuat pada tempat yang sama (Majapahit) tapi dibuat pada zaman raja yang berbeda-beda.
c.         Sumber benda
Merupakan sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan kebudayaan (artefak). Misalnya, Candi, Menhir, Kapak Corong, Gerabah, Perhiasan, dan sejenisnya.
Sumber-sumber sejarah memiliki tingkat keaslian dan kebenaran yang berbeda. Dalam penggunaan sumber-sumber sejarah harus mendasarkan pada prioritas sumber yang ada, yaitu:
a.         Sumber primer (sumber pertama), merupakan sumber-sumber atau bukti-bukti yang ditinggalkan dari peristiwa yang terjadi. Sumber primer dianggap sebagai sumber yang paling kuat dan akurat.
Contoh: kesaksian pelaku dan saksi sejarah, prasasti, piagam, candi, dan lain-lain.
b.        Sumber sekunder (sumber kedua), merupakan kesaksian yang bukan berasal dari pelaku atau saksi, dapat berupa hasil penelitian sejarah atau jurnal-jurnal.
Contoh: buku dari hasil disertasi Sartono Kartodirjo yang berjudul Pemberontakan Petani Banten 1888..
c.         Sumber tersier (sumber ketiga), berupa buku-buku yang berkaitan dengan sejarah yang ditulis tanpa penelitian terhadap sumber primer.
2.         Bukti dan fakta sejarah
Bukti adalah hal-hal yang memperkuat kenyataan bahwa sebuah peristiwa benar-benar telah terjadi. Sedangkan fakta adalah sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Dari bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan maka dapat disimpulkan tentang fakta-fakta sejarah yang berupa fragmen-fragmen atau penggalan-penggalan peristiwa yang benar-benar telah terjadi. Dalam proses rekronstruksi sejarah maka fakta-fakta sejarah yang berhubungan akan disusun secara kronologis menjadi sebuah kisah sejarah.
Untuk dapat dikategorikan sebagai bukti-bukti sejarah maka data-data yang berhasil dikumpulkan di lapangan harus diseleksi terlebih dulu secara teliti dan hati-hati dengan menggunakan langkah kritik sumber (sudah dijelaskan sebelumnya). Bukti dan fakta sejarah dapat diketahui dari sumber asalnya, yaitu:
a.         Bukti dan fakta dari sumber primer, berupa keterangan dari pelaku atau saksi sejarah. Terkadang sumber ini lemah karena ada unsur subjektif.
b.        Bukti dan fakta dari sumber sekunder, berupa keterangan atau uraian peristiwa yang dilakukan bukan oleh pelaku atau saksi sejarah. Unsur kebenarannya semakin berkurang, karena uraian peristiwa didasarkan pada penafsiran penulis dari sumber-sumber yang didapat.
3.         Fakta mental dan fakta sosial
Fakta mental adalah keseluruhan dari tatanan mental yang berkembang di masyarakat pada satu zaman, menjadi penggerak peristiwa sejarah pada zaman tersebut. Contoh fakta mental adalah ide gagasan, konsep, faham, pendapat masyarakat, idiologi.
Fakta sosial adalah kondisi sosial yang berkembang pada masyarakat pada zaman tertentu. Contoh fakta sosial yaitu konflik sosial, mobilitas sosial, lembaga-lembaga sosial, struktur kekuasaan.
4.         Artefak sejarah
Artefak merupakan peralatan atau alat-alat kebudayaan, jadi benda yang dibuat manusia. Perkembangan alat-alat kebudayaan manusia dapat dilihat dari perkembangan hasil kebudayaannya yaitu sebagai berikut:
a.         Kebudayaan polaeotikum          : kebudayaan Pacitan.
b.        Kebudayaan megalitikum          : kebudayaan Ngandong
c.         Kebudayaan mesolitikum          : kjokkenmoddinger, bacson hoabinh, abris sous roche, kebudayaan bandung, kebudayaan Toala

d.        Kebudayaan neolitikum             : kapak persegi, menhir, kapak lonjong, dolmen, sarkofagus, kubur batu, waruga.

 Sumber: MODUL DAN LEMBAR KERJA SISWA kelas X untuk SMA/MA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar